Rabu, 17 Oktober 2012

crypton modif kecil'' an

Kali ini kita membeberkan hasil prakarya mengorek motor bebek  berlambang garputala, so… bagi pemilik kendaraan vega/crypton/jupiter z yang ingin memiliki motor kencang tanpa bore up, inilah dongengnya! Woi sing mburi ojo turu nek didongengi, malah ngiler kae i piyeee…  Modifikasi mesin yamaha bore up 200 cc jadi kencang = wajar…  Kanibal blok head supra125 pakai temlar roller + bore up piston tiger , kencang = wajar, modifikasi modal selangit dikirim ke thailand , kencang, wajar…   modal minim dikirim ke RFT minta spec aneh-aneh , ndak kencang = wajar. Hehehehe… becanda! Tapi kalau hanya mengandalkan piston crypton yang berdiameter 49 milimeter (selisih 15 milimeter lebih dengan piston TIGER ) mau kencang…?!!! Piye carane…? Hmmm seneng kita kalok disuruh mikir gini Konsepnya kita tidak boleh melenceng terlalu jauh dari desain para insinyur Yamaha, kata pakde Graham Bell, jangan over enthusiast = modifikasi berlebihan…  Sekali lagi, , bukan untuk sombong-sombongan, tapi untuk meramaikan jagad perbalapan bahwa ilmu murmerceng masih bisa dipakai untuk menciptakan pacuan 9 detik menempuh 200 meter dengan kapasitas seadanya  Supaya kita bisa maju bersama. Toh ini pula hasil dari banyak silaturahmi belajar ke berbagai ahli-ahli permesinan 
Rasio Pecah Karena Miss Gear
Apa yang harus dituju…? Pertama, basic motor crypton terlalu tua, PR pertama mesin harus dibelah total untuk cek kelayakan kruk as, terutamanya bearing kruk as, dan seluruh bearing transmisi, pastinya harus diganti baru, pilihannya bisa memakai bearing hi-speed, FAG atau SKF. Untuk kruk as jika ada dana lebih bisa beli kruk as Jepang atau Thailand mantap, yang ada rejeki sedikit banyak bisa order crankshaft jupiter z baru di dealer. Tapi seandainya tidak ada, kruk as standard dibalans ulang dan dicek defiasi ayunan lengan kruk as harus dibawah 0,10 milimeter. Setang piston diganti baru, dengan kerapatan daun kruk as 43 milimeter, setang pakai punya jupiter z lebih murah dibanding harus membeli con-rod 4ST milik crypton. Harganya bisa separuh bokkk… sisanya lumayan buat beramal ke mekaniknya hahahahahahahaha
Crankcase segar, kebersihan - sebagian dari iman 
Urusan transmisi, perbandingan rasio diracik ulang untuk meperoleh tautan percepatan yang gila-gilaan dan output torsi besar di gigi 4 hingga mampu teriak di putaran tinggi kita pakai 26/23. Lainnya hitungan umum Sayangnya mendekati event gigi rasionya rompal saat setting, jadi terpaksa balik ke standard, timernya turun 0.3 second karena percepatan di gigi 4 mengandalkan standarnya sangat rendah… nangis-nangis kita sebagai mekanik memasangnya, cuma bisa ndremimil, “semoga banter-semoga banter…” hahahah…  Karena memakai gir standard terpaksa final gir kita pakai 13-36, gir dibubut ditipiskan agar muat di rantai honda karisma. Seandainya rasio sehat kita bisa pakai final gir lebih berat, topspeed diharapkan bisa lebih tinggi.
Balancer diperdekat dengan kruk as, seperti cakram
Rotor dibubut habis hbisan cuuuuuuuuuuuuuuyyyyyyyyyyyyy
Crankcase jika masih layak, bisa dipakai, tapi jika sudah terlalu oblak bisa hunting bak tengah dari motor X1 Thailand, atau pesan di yamaha sepasang crankcase crypton baru, notanya disimpen biar ga dipermasalahkan kalau-kalau ada Polisi yang lagi bete ngeliat kita nyeting motor n dikandangkan motor kita di POLSEK, aduh aduh padahal nyeting kan tidak melakukan kejahatan, toh lintasan balap drag di Indonesia sangat minim, beda dengan thailand yang balap drag jadi primadona! Sebenernya kami para mekanik ini pun sudah mencari jalan yang sepi dan aman, toh emang pekerjaan kita disini demi mencari nafkah keluarga kok ya tega kalau mendenda motor balap resmi, hiks…hikss… curhat colongan :P Siapa yang pernah juga hayo angkat tangan?!  Kalau balap liar ditertibkan saya setuju pak  hehehe… lebih mantap lagi jika polisi mengadakan event balap untuk mewadahi aspirasi anak-anak muda biar ga salah arah…
Total Loss System
Selesai urusan kruk as dan kawan-kawan kita tutup bak tengah. Blak!!! Kencang-kuat-presisi! Area kopling modifikasi umum lah, menggunakan bak kopling manual, bisa dari merk TDR, atau langsung buatan yamaha Thailand, bisa. Kampas kopling dipakai dari pabrikan Suzuki, tipe FR 80, tapi kita pakai merk TOKAIDO hehehehe… atau INDOPART lah, udah bagusan itu, masalahnya mosok motornya udah nggak ada di jalan, suzuki masih nyiptain banyak spare part nya?  kalau dibelikan yang merk TDR Racing pasti lebih mantap lemparan tenaganya. Pir kopling pun begitu , kita mengandalkan pir kopling smash yang 8.000 an, , kasian ya kita.. hiks… Pengennya kalau bisa pakai pir kopling yamaha RX king original, sadaaaappp… apalagi kalau pakai pir kopling Yamaha YZ125, mantap… padahal kita ada, tapi harga ratusan ribu itu tidak mampu dijangkau sang pemilik motor yang notabene masih duduk di bangku sekolahan, padahal yo anake pak Carik, hehehe… t
Kepikiran sampai dibawa mimpi... wkwkkwkw
Balancer kita buat dengan bobot 600 gram, mengimbangi hal itu magnit kita rubah menjadi total loss , mengandalkan pulser dari jupiter z DC, berat rotor magnit mencapai 700 gram, dengan mencopot seluruh rangkaian magnit, dan melakukan pembubutan disana-sini. Tujuannya memperingan putaran mesin agar mampu meraih kitiran belasan ribu rpm dengan tetap stabil. Kalau ada duit lebih ya beli pengapian kit YZ 125,
CDI BRT smart click
Piston kita semua tahu, izumi maupun brt tidak pernah mengeluarkan piston racing, bagaimana untuk menaikkan kompresi??? Memapas head / blok sebanyak-banyaknya? Bukan pilihan yang bagus. Selain rantai keteng jadi mulur gila-gilaan, top noken as seringkali meleset jauh dari standard, itulah sebab seringkali meski sudah kita buatkan noken as sakti ala RFT kalau dipasang di head yang tidak presisi = boong. Oleh karenanya Blok silinder ditipiskan 0.5 milimeter, disusul head 0.8 milimeter sudah cukup. Untuk menembus rasio kompresi 13 : 1, kepala piston kita LAS!! Ya ! Ditambal las argon, kemudian kita bubut ulang, hingga hasil customize ini membentuk dum melesak kedalam kubah ruang bakar selebar 39 milimeter. Dum ini dibatasi mendekati busi hampir 1 milimeter saja celahnya, pokoknya gak nabrak,  selisih piston dengan kubah disisakan 2 milimeter agar tidak terlalu padat. Kalau pecah kan kasian juga, kasian kita nya maksudnya menunggu kelamaan duit sang juragan gak cair-cair buat ngebenahin mesin, hehehehe… nunggu mecah celengan ayam dulu dari hasil nabung uang saku sekolah hehehheeh… 
Piston Hi-Dome made in RFT
Katup sementara ini mengandalkan milik smash dengan jarak klep 4 milimeter dipatok aman untuk mengawal noken as racing made in RFT dengan pinggang 17,8 milimeter, durasinya disimpen saja  yang pasti in close di area 70 – 80 derajat, ex open di 80 – 90 derajat. Pegas katup dipilih yang murah aja lah pakai CS 1, kita tidak berharap putaran atasnya bisa kuat, oleh karena itu cdi kita batasi di 12.000 RPM, kalau ada rejeki pir klep bagus kitiran mesin bisa dibuka lebih tinggi lagi tanpa takut floating dan mesin jebol, lagipula kem bisa dibuat lebih tinggi hingga pinggang 16.5 milimeter .
Porting dipendekkan 10 milimeter, katup shogun
Porting dipendekkan 10 milimeter, katup shogun
Porting didesain dengan puncak torsi di 8500 RPM, dengan raihan tenaga puncak di 10.500 RPM, oleh karena itu kita pilih porting diameter 21 milimeter, kalau ini ahlinya mas wawan membentuk porting… monggo mas… disekecaaken. porting buang 100 % diameter klep buang.  Untuk menghasilkan tenaga lebih baik mungkin bisa digapai dengan rubahan beli head baru lagi untuk didesain ulang memakai klep sonic, dikecilkan ulang mencapai diameter 26mm inlet, dan buang 22mm.
Blok di press, deck clearance pasti 0.8 milimeter
Cylinder head ditutup dengan Torque Wrench, torsi tiap baut presisi
Intake manifold kita tidak merusak konfigurasi bawaan dari pabrikan jepang, masih mengandalkan standard, termasuk lekuk-lekuannya, bagian bawah match dengan porting kami, ujung yang bertemu dengan karburator kita las diral dan dibor ulang untuk mampu menggamit karburator keihin PE 28 milimeter. Sekali lagi demi menghemat dana, tapi disisi lain kita menciptakan intake model down draught murmerceng hehehe… Knalpot didesain begitu pula, leher knalpot masih memakai standardnya, dengan pertimbangan kita masih ingin melihat kemampuan desain dari arsitek pabrikan yamaha, mengingat kapasitas silinder nya tidak jauh dari standardnya, serta kelokan awal antara porting buang yang berharmonisasi dengan header, pasti para engineer itu sudah memikirkan dengan tepat kepresisian aliran udaranya. Mungkin besok kita akan desainkan knalpot racing made in RFT full system, dengan leheran lebih landai, 
Knalpot yamaha crypton multigrade by RFT
Karburator , kita percayakan pada pabrikan Keihin yang menciptakan karburator untuk motor Honda NSR, dengan pilot jet #60 dan main jet #118, busi dikawal busi NGK c7HSA standard yang ga nyampe 15.000 an. Koil kita pakai dari Kawasaki KAZE, siapa yang mau menyumbang koil YZ125 nggih monggo, kita terima keikhlasannya semoga amal ibadahnya terus tidak putus-putus selama kita pakai balap :D
Coil kawasaki KAZE
Noken as standard sulapan by RFT
Balapan cepet2an bikin noken as :)
CDI, kita pakai dari BRT, pilihanyya tipe SMART CLICK, lansiran tahun 2008, sengaja muter-muter cari yang jual stok lama, supaya murah lagi… aduh aduh… seru ya ceritanya, kalau menderita gini malah lebih asik ya :p Tega amat… … hehehehe… Timing pengapian kita patok 38 derajat BDTC, sekaligus membatasi RPM. Lumayan lah fitur CDI smart click ini, padahal kalau ada REXTOR atau BRT yang super I-Max, tentu ketepatan timing akan menentukan karakter mesin bisa diatur agar lebih keras di putaran bawah, stabil diputaran tengah, tetap nafas di putaran tinggi…
Gir depan belakang dibubut, rantai pakai karisma
Apa ya yang kurang… well maybe lots, karena kita manusia jauh dari sempurna, karena manusia bisa berencana dan berusaha, namun tuhan yang menentukan. Diakhir lomba saat pulang kita koreksi, piston mulai retak terkena kompresi yang tidak cocok dengan bahan-bakar pertamax, harusnya minta bensol…  belum ditambah jika joki miss gear… aduh dik. Pokoknya kalau pembalap udah miss gear lebih dari 2 kali, harap mesin dibongkar siapa tahu klep bocor atau kruk as sudah tidak lagi center. Pengalaman kami dipakai pembelajaran bersama lah supaya tidak terulang.

motor jadul,,

Tips dan trick Korek Motor Crypton Drag



Yamaha crypton Memang Motor jadul, tapi siapa bilang Motor jadul ini gak bisa menyaaingi motor-motor keluaran baru... Dengan sedikit sentuhan akan membuat sijadul Crypton Lebih disegani, sebenarnya performa Crypton sudah bagus, tapi tetap membutuhkan perubahan-perubahan pada mesin dan gear.



Langsung saja tahap awal Kita perlu axsimalkan Ruang Bakar Crypton, untuk trek Panjangnya agar tidak memakan waktu lama untuk mencapai power teratas.

Pada Silinder head dipangkas 0,5 mm Tujuan untuk mempersempit Ruangan Kompresi , dengan mempersempit Ruang Bakarnya otomatis akan memperbesar tenaga yang ditimbulkan kuda besi anda.

Untuk Meratakan gas segar yang dibakar sudut kemiringan dijadikan 20 drajat, ditunjang piston izumi berdiameter 55mm model dome. untuk piston izumi yang murah sekitar 70 ribuan rupiah Namun Ring pistonnya harus pakai yang Ori, karena Ring Piston Lebih Berpengaruh penting.selain itu sudut lubang pen pistonpun juga di sesuaikan dengan crypton sehingga untuk risert tidakk terlalu memakan banyak biaya, Dan seting gearnya 13-34, untuk jarak tempuh 500km, buktikan Ketangguhan Crypton kamu, Jangan mau kalah dengan motor keluaran baru, untuk lebih optimalnya kamu bisa pakai pendukung CDI BRT pada pengapianya.


Senin, 15 Oktober 2012

cdi sejuta umat

Kenapa REXTOR laris

image
CDI REXTOR


Inilah CDI Rextor Racing yang telah di pergunakan para juara motor balap Indoprix ataupun Motoprix di Indonesia, CDI racing ini telah di buat khusus untuk kompetisi balap motor,tetapi , bagi anda yang mau mengaplikasi CDI racing ini ke motor harian anda jangan kuatir untuk mengaplikasikannya,karena CDI racing ini juga membuat khusus untuk spek motor harian so kalau anda pecinta kecepatan segeralah mengganti CDI motor anda dengan CDI Rextor
INSTRUCTION MANUAL


Programmable CDI Rextor merupakan CDI pertama di Indonesia yang bisa diprogram langsung melalui komputer. CDI ini memberikan keleluasaan bagi user untuk menentukan derajat pengapian sehingga mendapatkan kinerja mesin yang lebih optimal. Dengan mempunyai kemampuan untuk menyimpan sebanyak 14 Map (kurva pengapian) dalam satu CDI dan ditambah lagi dengan fitur penyettingan kurva pengapian tiap posisi gigi (Multi Map), membuat CDI ini lebih powerful untuk aplikasi balap (Racing).Programmable CDI Rextor merupakan tipe CDI DC dengan menggunakan Motorola Microprocessor berkecepatan 24 MegaHertz untuk jaminan akurasi pengapian (0,01 %) guna menghasilkan akselerasi yang hebat dan peningkatan tenaga mesin.
Paket Pembelian

1. Programmable CDI Rextor 1
2. CD Software 1
3. Instruction Manual 1
4. Pin Konneksi Gear Position Sensor 1

Fitur Programmable CDI

1. Mempunyai kemampuan untuk menyimpan 14 kurva pengapian.
2. Pilihan untuk menggunakan satu kurva pengapian (Single map) atau beberapa kurva pengapian (Multi map).
3. Menyimpan (save) atau mengambil (load) kurva pengapian dari komputer (PC).
4. Grafik kurva pengapian untuk memudahkan penyettingan kurva pengapian.
5. Penyettingan derajat pengapian setiap kenaikan 500 rpm sampai dengan 19,500 rpm.

Spesifikasi Programmable CDI

1. Tegangan kerja battery (accu/aki) : Minimum = 10 Volts
                                       Optimum = 12,2 - 15 Volts
                                       Maximum = 22 Volts
2. Arus Kerja                        : 1.200 - 8.000 rpm = 0,1 - 0,3 Amp
8.000 RPM ke atas                              = 0,3 - 0,4 Amp
3. Putaran Mesin                     : Minimum 350 rpm - limiter 19.500 rpm
4. Kapasitas Memori                  : 96 Kb

Tersedia ;

Rextor Adjustable
Rextor Prodrag
Rextor Monster
Rextor AC GRM series
Rextor AC extrem editions
Rextor Limited Edition

Dapat Di Aplikasi Untuk Motor

Yamaha ; Scorpio , Jupiter MX , Jupiter Z , Mio
Suzuki ; Shogun 125 , Smash 110 , FU 150

korek harin ,, Doa I'bu sepanjang 201 meter

Korek Motor Harian Vega

image


Korek Harian YAMAHA VEGA-R



para korek motor Saya akan membahas tentang korek mesin Yamaha Vega-R Untuk harian,dikarenakan untuk harian special kita buat seringan mungkin dengan rumus dan perhitungan tentunya tapi tetap mengedepankan hasil di tenaga puncak yang keluar, memaksa mesin harus tetap teriak, dengan hasil rpm bisa sampai puncak rpm tertinggi tentunya.Part/Komponen yang kita coba bahas menggunakan sparepart subtitusi(pengganti)dari pabrikan lain yang bukan ricing,menghemat harga karena buat harian para bikers.Kita bisa aplikasi katub shogun, dengan panjang batang klep 67 milimeter, kita buat muncul klep nya 29 milimeter dari pangkal head, gap dibuat 4.5 milimeter.Gap lebar layaknya pacuan motor road race, berguna untuk mendapat area overlaping yang tinggi , sehingga tenaga di putaran atas membaik. Disokong oleh aplikasi untuk pir klep milik CS-1 agar tidak terlambat mengembalikan klep exhaust di putaran 10.000 RPM.Nokn As/Kem dipatok   lobe lifter cam 7 milimeter, dan dengan papas Nokn As 1.5 milimeter . Area intake port kita papas 5 milimeter, porting dibuat kotak yang hampir sesuai desain suzuki satria Fu150. Terpenting kita tahu prinsipnya, yang diinginginkan adalah aliran udara berkelok kesamping, bergumpal di area dekat bushing klep, lalu ditekan membentuk badai homogenus masuk ke silinder saat katub terbuka. Efisiensi ruang bakar yang mampu mencegah detonasi adalah campuran udara/bahan-bakar yang berputar dan termixing dalam silinder. Oleh karenanya kita berani mematok perbandingan volume yang disapu dengan volume yang ditinggalkan hingga 11.5 : 1.Tak lupa teknik modifikasi terbaru kita terapkan, valve back cut , ini kuncian yang menambah efisiensi area porting menjadi sebesar 30%, area kiri – kanan bushing klep kita lebarkan 110 % dari diameter klep intake. Hasilnya, Nafas terus gak habis-habis motornya, puncak kecepatan 120 KPJ di gigi 3 kemudian pindah ke persneling final masih mampu naik percepatannya. Padahal jantung dapur pacu mesin Yamaha Vega ini hanya kita rubah memakai piston kawasaki kaze oversized 1 milimeter, piston ini masih menjadi andalan dari jaman dulu, hanya sekarang tinggal bagaimana pintar kita mensiasatinya. Disinilah skill sedikit dibutuhkan karena blok vega lebih rendah 2 milimeter dibanding Jupiter Z atau Vega R new , inilah kesempatan membentuk dome pistonnya layaknya piston FIM – izumi. Piston yang muncul dari blok di beri tanda garis dengan pisau, piston direndahkan hingga 0.5 milimeter dibawah garis itu, dan dome yang terbentuk dilesakkan ke dalam ruang bakar. Tak lupa speeling kedalaman coakan klep pada piston diberi lebih dalam kurang lebih 1 mm dari posisi overlaping klep. Kalau menurut Tom Monroe, dalam bukunya Engine Builder Handbook, sebaiknya kedalaman coakan klep exhaust pada piston diperdalam, karena kecenderungan klep buang dalam posisi turun hanya mengandalkan kekuatan pir klep untuk mengembalikan posisinya, jika terlambat maka fatal akibatnya – merusak head-klep-piston-liner. Itulah kenapa seringkali klep buang yang mengalami kebengkokan atau bahkan patah.

Blok yang pendek, piston bisa dibuat nge-dum, dengan jantung sebesar itu, potensial  kubah ruang bakar masih bisa dipacu dengan katub milik Honda sonic dengan dimensi 28 / 24. Apabila dengan katub 26 / 22 , seperti motor pembalap pemula tetep masih bisa galak. Supplay bahan-bakar bisa menggunakan milik jupiter z, pilot jet # 25, main jet # 110. Tanpa reamer, intake manifold standard. Box filter harus terpasang supaya debu tidak tersedot waktu motor dibawa ke Top Speed. Ubahan lain di sektor kampas kopling, kita mengandalkan kampas kopling racing dari Indopart, pir kopling dari motor yamaha RX-KING, balancer 900 gram. Magnit standard, cdi 4st, coil standard. Tidak ada yang istimewa dari setiap part/komponen, yang terpenting tercapai konsep harian dan butuhnya hanya transfer tenaga yang besar. Lebih bagus langsung ubah gigi rasio , diatur pada   sekunder nomor 3 dipakai mata berjumlah 30. Membuat reduksi dari gigi 2 ke 3 lebih rapat dan cepat, dan masih menyisakan nafas pada gigi 4. Hasil top speed jarum speedometer mentok cukup tinggi, dengan patokan final gir depan 15 -35 untuk 400meter.Muffler untuk mengejar putaran atas, silinser mengerucut kecil, pipa 25 milimeter pada leher, disambung 27 milimeter di step ke – 2, silinser 15 milimeter adalah lubang kasa, dengan jumlah lubang pada pipa 16 buah dengan diameter 6 milimeter."korek motor"

Menentukan lift kem






Korek Motor,Dalam menentukan flow atau aliran gas bahan bakar bagus ditentukan juga oleh lift kem. Berdasarkan teori sederhana, semakin tinggi lift semakin tinggi flow makin bagus. Namun perlu diuji di jalan atau medannya dulu. Lift atau tinggi katub ditntukan oleh benjolan di kem, makin tinggi benjolan di kem makin tinggi pula lift pada kem( dag pasti tow bro). Namun itu juga terbatas oleh kinerja Per klep,

            Dalam buku eyang Alexander Graham Bell yaitu four Stroke Performance Tuning. Lift maksimum rentangnya 0,28-0,32 mm dari diameter paying klep(catet itu). Namun jangan dipakai dengan harga mati.

            Tapi di motor local masih enak di pakai lebih dari 0,35 dari diameter klep isap, ini diadopsi dari buku Superflow SF-110-120, menurut buku tersebut rentannya 0,32-0,35 dari diameter klep. Seumpama kita ambil 0,35 jika menggunakan klep isap 28 milik sonic maka lift-nya 0,35 x 28 mm = 9,8 mm. Rasionya  = 9,2/26 mm = 0,354, dan didukung per klep yang mumpuni seperti per klep jepang. Sanggup sampai lift kem 10 mm. Lift yang di maksud disini bukan dari kem, tapi dari ketika klep terpasang di kepala silinder,sebab lift dapat  lebih rendah di banding lift sebenarnya Cara mengukur tinggi katub tergantung dari posisi sudut klep, juga tergantung dari panjang rocker arm.

noken as pabrikan

Noken As / kem Racing Pabrikan

image





korek motor,Banyak mekanik hanya beli langsung Noken As yang sudah racing dari pabrikan,ini biasanya karena malas riset, kurang ilmu Noken As, takut gagal, dan ngirit biaya.Banyak merk Noken As racing / kem racing beredar di masyarakat.Banyak pilihan berbeda,bahkan satu merk juga menawarkan pilhan-pilihan berbeda-beda pula.

Karena itu kami coba memberikan keterangan-keterangan yang bisa membuat anda mengerti tentang pilihan dalam memilih Noken As / Kem yang sesuai dengan karakter motor anda.

Contoh-contoh Noken As racing Pabrikan :



KAWAHARA

Ada tiga tipe       : tipe K1

                                : tipe K2

                                : tipe K3

Untuk K1 dan K2 biasa dipakai racing harian,lift, overlap dan LSA tidak terlalu ekstrim.Sedang untuk K3 untuk racing Ekstrim.

DATA KAWAHARA K1

                Klep in(durasi)   :16+180+47 = 237 derajat

                Klep ex(rurasi)  : 53+180+13 = 239 derajat

                Lif in                       : 8 mm

                Lift ex                    : 8 mm

                LSA                         : 98 derajat

                Harga                    : 350 ribu

DATA KAWAHARA K2

Klep in(durasi)   : 11+180+57 = 248 derajat

                Klep ex(rurasi)  : 41+180+31 = 252 derajat

                Lif in                       : 8,75 mm

                Lift ex                    : 8,56 mm

                LSA                         : 103 derajat

                Harga                    : 400 ribu

DATA KAWAHARA RACING ONLY

Klep in(durasi)   :28+180+ 60 = 268 derajat

                Klep ex(rurasi)  : 60+180+31 = 252 derajat

                Lif in                       : 10,33 mm

                Lift ex                    : 8,89 mm

                LSA                         : 113 derajat

                Harga                    : 600 ribu



TDR

Noken As / Kem TDR racing memang pantas untuk harian dan Racing, Durasi dan LSA sangat aman dalap overlap sehingga tidak saling bentur antar klep.Bahkan untuk klep lebar sekalipun.

DATA Noken As / Kem TDR

                Klep in(durasi)   :13+180+45 = 238 derajat

                Klep ex(rurasi)  : 41+180+22 = 243 derajat

                Lif in                       : 8,4 mm

                Lift ex                    : 7,93 mm

                LSA                         : 94,5 derajat

                Harga                    : - ribu



MARATHON

  Noken As / Kem keluaran Mitra2000 sangat laku dipasaran.

DATA Noken As / Kem New Marathon

                Klep in(durasi)   :16+180+50 = 246 derajat

                Klep ex(rurasi)  : 41+180+9 = 230 derajat

                Lif in                       : 7,78 mm

                Lift ex                    : 7,53 mm

                LSA                         : 112,5 derajat

                Harga                    : 250 ribu



NEW CLD

Hampir mirip marathon, bahkan lebih bagus mendongkrak power dari pada marathon. CLD singkatan dari ciledud atau Champion leader development. Kem atau Noken as ini lebih keras atau setara dengan Noken As standart pabrikan.

Klep in(durasi)   :17+180+48 = 245 derajat

                Klep ex(rurasi)  : 49+180+13 = 242 derajat

                Lif in                       : 7,82 mm

                Lift ex                    : 7,82 mm

                LSA                         : 105 derajat

                Harga                    : 400 ribu



HRP

HRP(Hendriyansyah Racing Produk) buatan pentolan pembalap nasional Hendriyansyah. Durasi kem ini mirip kem CLD, yang mempunyai karakter halus untuk di pakai harian. Enak untuk trek pendek

                Klep in(durasi)   :18+180+43 = 238 derajat

                Klep ex(rurasi)  : 49+180+13 = 252 derajat

                Lif in                       : 7,35 mm

                Lift ex                    : 7,33 mm

                LSA                         : 102 derajat

                Harga                    : 300 ribu

vega kanggo saben dino


Korek Harian YAMAHA VEGA 125 cc


Konsep Utama Modifikasi - Hukumnya wajib 
Sungguh nikmat merasakan berkah di bulan Ramadhan — begitu banyak kesempatan riset korek mesin tiada henti berdatangan. Pula rasa syukur tak henti kami panjatkan bagi ALLAH SWT, Tuhan semesta alam, atas limpahan rahmatmu kami dapat berkarya. Dan atas izinMu kami masih dapat berbagi, bersedekah ilmu untuk semua sahabat se – Indonesia  Apa kabar semuanya? Yang disabang? Yang di Merauke? Kami di sidoarjo nya masih terus terendam Lumpur nih… Hahaha! Apa pemerintah udah pada lupa? Woi jangan bikin gedung DPR cuma buat pindah tidur   Bangun-bangun, sahur!!!
Kesempatan kini datang dari penyemplak motor Yamaha Vega R milik mr. V yang tergabung dalam club V1VA Surabaya, pemuda tampan, pendiam, memakai kacamata, menyambangi markas R.A.T yang dipenuhi pemuda berbadan gelap penuh olie, dengan gagah berani meminta order vega nya untuk di korek kencang  buat turing. Busyet ternyata meski body vega nya di motif cutting sticker bunga-bunga gini, empunya  gila kecepatan. Kami pun berdiskusi konsep kerja yang akan dilakukan, setelah diajukan proposal , “Bayar-nya nyicil ya mas, ” bisik sang empu pelan. “Gapapalah , pokoknya 3 x , pagi-siang-sore Lunas! Hehehe… ” jawab saya, lalu kita tertawa bersama. Nah, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Modif lah sebelum modif mesin dilarang. oWokWokokWok… 

Bunga-bunga tak berarti banci 
Konsep mesin touring adalah kencang tapi juga awet, dan sewaktu-waktu ada trouble sparepartnya mudah didapat. Tapi inti modifikasi menjadikan laju motor kalau lari ber iring-iring tidak ketinggalan dengan karib lain. Berarti konsep motor harus mampu terus bernafas di trek yang cukup panjang, lumayan lah buat riset kalau ada order buat mesin balap dari jakarta yang main 800 meteran wkwkkw…  ngimpi – ngimpi. Lagipula jalan ke arah bandara Juanda lempeng banget kalau dibuat test ride. Oke deh, plafon budget disetujui, tinggal tugas mekanik mensiasati budget yang ada.

Klep Standard dibubut layaknya klep Racing 
Motor ditinggal, sang mr. V – kok perasaan ga enak nyebut inisialnya, untung bukan cewek , bisa jadi miss V donk,, hayoo yang baca siang-siang jangan mikir jorok. Uhhhuuyy… head silinder langsung dibuka perlahan- satu demi satu bautnya dikendorkan, dilepas, dibuka.. dipelorotkan dari baut tanamnya, hingga terlihat baut yang mulus dan basah terbasuh oli itu, hahahha cerita apaan sih. Dah intinya diperetelin untuk diantar ke bengkel bubut Dhaha Putra Teknik, langsung menuju ke pojok kiri belakang, tempat mas Amin bersarang!
Kita order pemakaian katub shogun, dengan panjang batang klep 67 milimeter, kita buat muncul klep nya 29 milimeter dari pangkal head, gap dibuat 4.5 milimeter mas. “Bentuk kubah ruang bakar seperti biasanya ya mas ” pesan saya mengerling kan kode rahasia , hehehe.. ini yang tetep bikin dapur bini ngebul  wkwkwkw…

Porting kotak - kotak - kotak , 
Gap lebar layaknya pacuan motor road race, berguna untuk mendapat area overlaping yang tinggi , sehingga tenaga di putaran atas membaik. Disokong oleh aplikasi untuk pir katub milik CS-1 agar tidak terlambat mengembalikan klep exhaust di putaran 10.000 RPM. Sayangnya kok telat nemuinnya, malah pakai pir katub shogun sempat patah pir katub nya kena lobe lifter cam 7 milimeter, hasil dari pemangkasan noken as 1.5 milimeter. Untung ga patah klep nya, fffiiuuhhh… Kalau penari dangdut goyang patah-patah mah, aaajjjiiibbb 

Kalau ini head jupiter buat Bore Up 200 cc 
Area intake port kita papas 5 milimeter, porting dibuat kotak – maunya meniru desain suzuki satria Fu150, hehehe… kebanyakan garap mesin FU jadi keblinger gini ^_^  eh, ternyata enak banget kok  Sekali-kali gak ngikutin Graham Bell kan gak dosa  Terpenting kita tahu prinsipnya, yang diinginginkan adalah aliran udara berkelok kesamping, bergumpal di area dekat bushing klep, lalu dihajar membentuk badai homogenus masuk ke silinder saat katub terbuka. Malahan menurut david vizard, asimetrical porting akan membantu membentuk swirl, dan dari buku teori dasar mesin torak, efisiensi ruang bakar yang mampu mencegah detonasi adalah campuran udara/bahan-bakar yang berputar ter-aduk2 dalam silinder. Oleh karenanya kita berani mematok perbandingan volume yang disapu dengan volume yang ditinggalkan hingga 11.5 : 1.
Tak lupa teknik modifikasi terbaru kita terapkan, valve back cut, ini kuncian yang menambah efisiensi area porting menjadi sebesar 30%, area kiri – kanan bushing klep kita lebarkan 110 % dari diameter klep intake. Hasilnya, Nafaaaaassss terus gak habis-habis motornya, puncak kecepatan 120 KPJ di gigi 3 kemudian pindah ke persneling final masih mau ngepot ban belakangnya waktu saya menguntit mas wawan yang ngebut test ride pake vega, sedangkan saya pake MX 135 cc korek ringan sudah nyerah, ngeri…!!! Mas wawan pun melesat makin jauh… Lucu juga ngeliat pantat mas wawan nungging di depan gitu hahaha! dasar bapaknya Attaya, besok kalau anaknya udah gede, biar ini jadi cerita buat dia kalau ternyata dulu bapaknya mau jadi pembalap gak kesampaian hahhaha 


Padahal jantung dapur pacu mesin Yamaha Vega ini hanya kita rubah memakai piston kawasaki kaze oversized 1 milimeter, piston ini masih menjadi andalan dari jaman dulu, hanya sekarang tinggal bagaimana pintar kita mensiasatinya. Disini serunya, karena blok vega lebih rendah 2 milimeter dibanding Jupiter Z atau Vega R new , inilah kesempatan membentuk dome pistonnya layaknya piston FIM – izumi. Piston yang muncul dari blok di beri tanda garis dengan pisau, piston direndahkan hingga 0.5 milimeter dibawah garis itu, dan dome yang terbentuk dilesakkan ke dalam ruang bakar. Mantep To, enak To…  Tak lupa speeling kedalaman coakan klep pada piston diberi lebih dalam + – 1 milimeter dari posisi overlaping klep.

Blok pendek, piston bisa dibuat nge-dum 
Dengan jantung sebesar itu, potensial  kubah ruang bakar masih bisa dipacu dengan katub milik Honda sonic dengan dimensi 28 / 24, tapi toh ini untuk riset siapa tahu dapet pesenan juga untuk bikin mesin MP 3, kan dengan katub 26 / 22 , anggap aja motor pembalap pemula tapi tetep kudu bisa galak Supplay bahan-bakar masih mengandalkan milik jupiter z, pilot jet # 25, main jet # 110. Tanpa reamer, intake manifold standard. Box filter terpasang supaya debu tidak tersedot waktu motor dibawa ngebut nyalip bus, atau truk. Gasss terus pokoknya.
Ubahan lain di sektor kampas kopling, kita mengandalkan kampas kopling racing dari Indopart, pir kopling dari motor jambret, yamaha RX-KING, balancer 900 gram. Magnit standard, cdi 4st, coil standard. Tidak ada yang istimewa memang, toh butuhnya hanya transfer tenaga. Lebih dahsyat langsung ubah gigi rasio , ditata pada sekunder nomor 3 dipakai mata berjumlah 30. Membuat reduksi dari gigi 2 ke 3 lebih rapat dan cepat, dan masih menyisakan nafas pada gigi 4. Hasil top speed jarum speedometer mentok cukup lumayan lah, digapai dengan mudah melalui final gir depan 15 – belakang 35.

.

jupiter wat harian,, berani ama fu


Aplikasi korek mesin bukan hanya berujung pada penggunaan motor di lintasan balap a.k.a Circuit, juga ga harus bikin motor wajib ngandang di bengkel mulu karena emang udah ga bisa dipake harian, dan terus menerus di riset untuk perkembangan dan maintenance. Yang satu ini korek mesin untuk Jupiter Z dipake ngampus oleh sang empunya.
Pinky Jupie…
Korek harian bisa saja  dibatasi oleh rasio kompresi dan bahan-bakar yang akan dipakai, karena pilihan di pompa bensin cuma ada premium untuk kompresi 9 : 1 hingga pertamax plus yang kuat menahan kompresi 11:1, tapi untuk part lain bebas dan tidak ada aturan mau seberapa ekstreme hehehehee…
Piston KAZEPiston KAZE
Seperti yamaha jupiter z yang satu ini, modif pertama yang disasar adalah meningkatkan kapasitas mesin dari 110cc menjadi 129cc yang ditempuh dengan cara menebus piston Kawasaki Kaze oversize 1.75. Agar masih dapat digunakan sehari-hari maka liner bawaan pabrik pun dilengserkan dan diganti dengan boring milik Kawasaki Kaze, hanya saja panjangnya perlu disesuaikan dengan milik Jupiter Z.
Kelar menata rasio kompresi, maka selanjutnya menyasar pada diameter porting intake yang reamer sebesar 22mm agar mampu diajak berlari penuh tenaga di putaran mesin 10,000 RPM. Noken As pun tak luput menjadi sasaran modifikasi, dijadikanlah noken as racing jupiter z dengan durasi ditentukan 282 derajat dengan lift 8.1mm untuk intake dan 7.9mm untuk exhaust.
Noken As papasanNoken As papasan
Knalpot menebus punya bang Asep Hendro dari AHRS Factory tipe lama, CDI cukup mengandalkan CDI Digital Varro. Sebagai pengunci ubahan modifikasi dipilihlah karburator KOSO 28mm untuk mendampingi keseharian kuliah. Kalau diselah, duh bunyinya bikin ribut satu kampung huekkehheueukeek… :)
Knalpot Asep euuyyy..Knalpot Asep euuyyy..
Sebagai pendukung penampilan cover body dilengserkan dan diganti labur warna pink -kesannya Gay banget ya hehehehheh sorry bro no offense- katanya biar keliatan centil motornya tapi begitu di gas Garang! Yaaahhh… mirip si Susy yang imut dan centil tapi kalo lagi marah bisa jadi Susilo! Huakakakakakak
Pokoknya tetap sehat tetap semangat biar bisa Gas Polll…!!!
Spesifikasi teknis : Porting inlet 22 mm , porting exhaust 20mm, Piston Kawasaki Kaze, Klep inlet dan exhaust Honda Legenda, Camshaft Vega papasan, Rocker arm Vega Lama, Pir Klep Suzuki Shogun, knalpot AHRS dimodif ulang, kampas kopling Honda Grand, pir kopling Yamaha RX-King.

Foot Step Asep euy...
underbound
Bak Kopling X1
Bak Kopling X1
Karbu KOSO nyempil
Karbu KOSO nyempil
Noken As papasan
Noken As papasan
Piston KAZE
Piston KAZE

modif mio itu gampag


Kompresi 13,5:1. Perbandingan ini yang dianggap paling enak untuk rolling speed. Tenaga terus mendorong dari bawah sampe atas luncuran motor. Juga konsisten . Tempratur dapur pacu stabil sampai finish. Ini adalah rumus pemampatan bermain di sirkuit permanen kecil untuk matik Yamaha mio. “Sebenarnya mesin biasa-biasa saja. Tapi, setingan kompresi enak untuk roling speed. Stabil,”

Klep standar. Hanya, pegas klep diganti Honda Sonic, lebih keras. Per klep Sonic memang sesuai setelan kompresi. Gejala tenaga mengayun, bisa dihindari. Justru menambah power terus berisi sampai gasingan tertinggi. Proses buka-tutup klep sesuai putaran mesin.
Walau, kinerja klep diatur poros bubungan standar dibubut. “Iya, benjolan in dan ex, kurang-lebih dibubut 1,5 mm,”
Meski pemapasan kem sama, durasinya beda. Itu sesuai speksifikasi kem bawaan pabrik. Khususnya antara bubungan klep masuk dan buang. Sayang, tidak menghitung berapa pastinya durasi kem setelah dipapas.
Letupan mesin kuat. Rpm bisa diangka 12.500. Mengandalkan CDI BRT i-Max 20 step. Timing tertinggi di patok di 36,5º pada rpm 9.000. Sedang limiter diset pada 2.500 rpm. “Kalau sentuh angka 12.000 rpm, timing bisa turun ke 35º,” .
Kompresi melejit, dilarang bakai bahan bakar irit. Maaf, ini bukan lagi matik yang dipakai buat ke pasar. Tapi, sudah diadu di sirkuit. Makanya, asupan bahan bakar harus deras.
Untuk memenuhi regulasi di setiap event, karburator di ganti. Gitu juga knalpot yang wajib asli.
Tenaga menggebu disalurkan dengan CVT akal-akalan. Perbandingan roller yang dipakai di Sentul tetap asli milik mio, yaitu 10 gram
Mantap kompresinya!
DATA MODIFIKASI
Ban : FDR 90/80-14
Pilotjet : 42
Mainjet : 110
Knalpot : Custom
Sok belakang : YSS
ganti Koil, membuat pengapian motor anda besar dan merata,
tetapi mempunyai power yang besar sehingga tarikan motor anda lebih mantap.
Pembakaran yang merata dan sempurna, membantu mengirit bbm dan kerja mesin jadi maksimal
ganti roler juga kalo perlu
tapi sesuaikan dengan kebutuhan untuk track jauh atau track dekat
caranya, ganti final drive anda dengan yang sedikit lebih berat. apabila mesin anda masih sanggup membawa motor menembus hambatan angin dan beban pengemdi, maka topspeed akan perlahan meningkat meski tidak signifikan. Roller CVT dan per CVT hanya merubah karakter akselerasi.. .
Paling gampang c pake karbu FU atau King…

sistem DC Prodrag,, lebih bagus

Yuk kita cermati lebih lanjut ! Pertama, durasi noken-as diplot pada 275 derajat. Jadi lebih tinggi dari sebelumnya yang 270 derajat. Buka-tutup klep masuk dan buang bermain di angka 58 dan 37 derajat saat sebelum dan sesudah TMA (Titik Mati Atas) dan TMB (Titik Mati Bawah). Jika angka-angka tadi dijumlahkan dengan 180 derajat (derajat kruk-as) didapat 275 tersebut.

Di sini terlihat lebih cepat membuka agar menciptakan tenaga yang responsif sesuai tipikal sirkuit tanah air yang cenderung stop and go. Efek rumusan camshaft tadi, maka lift klep menjadi lebih tinggi. “Sebelumnya 8,8 mm dan sekarang ini 9 mm,“ tutur Jitenk yang pede dengan kombinasi klep Sonic (27/23 mm).

“Top speednya lebih mudah tercapai. Jadi nggak kelamaan. Saat latihan di Mandala Krida dengan handycap biasanya dapat menembus 19,2 detik,“ timpal Fedri Efendi yang masih kuliah di YKPN Jogjakarta. 

Hal kedua soal dapur pacu rasio. Rasio IV didesain lebih enteng. Lagi-lagi, sama dengan pemikiran diatas untuk menciptakan power yang lebih cepaat. Sebelumnya dengan perbandingan 22-21 (1,04) menjadi 24-21 (1,14). Silahkan cermati angka koefisien yang ada dalam kurung. Semakin besar, maka semakin menunjukkan kailan tenaga yang lebih responsif. | ogy


SISTEM DC (PRODRAG) LEBIH OPTIMALPilihan sistem pengapian dalam road race yang dikenal dengan alternatif arus bolak-balik (AC) dan searah (DC) tergolong debatable alias menjadi perdebatan. Pada intinya, ada mekanik yang mengklaim lebih baik AC, ada juga yang pede dengan DC. “Masukan dari pembalap saya, DC lebih oke dan terasa di putaran menengah hingga atas, “ujar Jitenk yang siap menerima order mesin spek seeded dan pemula.

Sehubungan konteks pengapian tersebut, maka diaplikasi CDI Rextor jenis Pro Drag yang menganut DC. Secara harga memang otak pengapian ini relatif mahal dibanding beberapa produk AC. Boleh jadi, kinerjanya lebih baik.

“Magnet asli saya bubut hingga tersisa 450 gram dan tanpa balancer. Putaran mesin dibuat lebih ringan. Titik tertinggi ada di 38 derajat di RPM 8000, sedang saat AC di 35 derajat pada RPM 9000,“ tambah Jitenk yang sempat memback-up settingan beberapa tim wilayah Jawa Barat. ogy

SPEK KOREKAN: KLEP : Sonic (27/23 mm), LIFT KLEP : 9 mm, KARBURATOR : Mikuni Sudco 24, MAIN JET ; 155, PILOT JET : 35, RASIO : 36-13 (I), 29-16 (II) dan 24-21 (IV), CDI : Rextor (Pro Drag), KNALPOT : Cream Pie, FINAL GEAR : 13-40 (Mandala Krida, Jogja).

rasio sama klep,, beda beda tipis

untuk harian special kita buat seringan mungkin dengan rumus dan perhitungan tentunya tapi tetap mengedepankan hasil di tenaga puncak yang keluar, memaksa mesin harus tetap teriak, dengan hasil rpm bisa sampai puncak rpm tertinggi tentunya.Part/Komponen yang kita coba bahas menggunakan sparepart subtitusi(pengganti)dari pabrikan lain yang bukan ricing,menghemat harga karena buat harian para bikers.Kita bisa pake klep shogun, dengan panjang batang klep 67 milimeter, kita buat muncul klep nya 29 milimeter dari pangkal head, gap dibuat 4.5 milimeter.Gap lebar layaknya pacuan motor road race, berguna untuk mendapat area overlaping yang tinggi , sehingga tenaga di putaran atas membaik. Disokong oleh aplikasi untuk pir klep milik CS-1 agar tidak terlambat mengembalikan klep exhaust di putaran 10.000 RPM.Nokn As/Kem dipatok   lobe lifter cam 7 milimeter, dan dengan papas Nokn As 1.5 milimeter . Area intake port kita papas 5 milimeter, porting dibuat kotak yang hampir sesuai desain suzuki satria Fu150. Terpenting kita tahu prinsipnya, yang diinginginkan adalah aliran udara berkelok kesamping, bergumpal di area dekat bushing klep, lalu ditekan membentuk badai homogenus masuk ke silinder saat katub terbuka. Efisiensi ruang bakar yang mampu mencegah detonasi adalah campuran udara/bahan-bakar yang berputar dan termixing dalam silinder. Oleh karenanya kita berani mematok perbandingan volume yang disapu dengan volume yang ditinggalkan hingga 11.5 : 1.Tak lupa teknik modifikasi terbaru kita terapkan, valve back cut , ini kuncian yang menambah efisiensi area porting menjadi sebesar 30%, area kiri – kanan bushing klep kita lebarkan 110 % dari diameter klep intake. Hasilnya, Nafas terus gak habis-habis motornya, puncak kecepatan 120 KPJ di gigi 3 kemudian pindah ke persneling final masih mampu naik percepatannya. Padahal jantung dapur pacu mesin Yamaha Vega ini hanya kita rubah memakai piston kawasaki kaze oversized 1 milimeter, piston ini masih menjadi andalan dari jaman dulu, hanya sekarang tinggal bagaimana pintar kita mensiasatinya. Disinilah skill sedikit dibutuhkan karena blok vega lebih rendah 2 milimeter dibanding Jupiter Z atau Vega R new , inilah kesempatan membentuk dome pistonnya layaknya piston FIM – izumi. Piston yang muncul dari blok di beri tanda garis dengan pisau, piston direndahkan hingga 0.5 milimeter dibawah garis itu, dan dome yang terbentuk dilesakkan ke dalam ruang bakar. Tak lupa speeling kedalaman coakan klep pada piston diberi lebih dalam kurang lebih 1 mm dari posisi overlaping klep. Kalau menurut Tom Monroe, dalam bukunya Engine Builder Handbook, sebaiknya kedalaman coakan klep exhaust pada piston diperdalam, karena kecenderungan klep buang dalam posisi turun hanya mengandalkan kekuatan pir klep untuk mengembalikan posisinya, jika terlambat maka fatal akibatnya – merusak head-klep-piston-liner. Itulah kenapa seringkali klep buang yang mengalami kebengkokan atau bahkan patah.

Blok yang pendek, piston bisa dibuat nge-dum, dengan jantung sebesar itu, potensial  kubah ruang bakar masih bisa dipacu dengan klep milik Honda sonic dengan dimensi 28 / 24. Apabila dengan katub 26 / 22 , seperti motor pembalap pemula tetep masih bisa galak. Spuyer  milik jupiter z, pilot jet # 25, main jet # 110. Tanpa reamer, intake manifold standard. Box filter harus terpasang supaya debu tidak tersedot waktu motor dibawa ke Top Speed. Ubahan lain di sektor kampas kopling, kita mengandalkan kampas kopling racing dari Indopart, pir kopling dari motor yamaha RX-KING, balancer 900 gram. Magnit standard, cdi 4st, coil standard. Tidak ada yang istimewa dari setiap part/komponen, yang terpenting tercapai konsep harian dan butuhnya hanya transfer tenaga yang besar. Lebih bagus langsung ubah gigi rasio , diatur pada   sekunder nomor 3 dipakai mata berjumlah 30. Membuat reduksi dari gigi 2 ke 3 lebih rapat dan cepat, dan masih menyisakan nafas pada gigi 4. Hasil top speed jarum speedometer mentok cukup tinggi, dengan patokan final gir depan 15 -35 untuk 400meter.Muffler untuk mengejar putaran atas, silinser mengerucut kecil, pipa 25 milimeter pada leher, disambung 27 milimeter di step ke – 2, silinser 15 milimeter adalah lubang kasa, dengan jumlah lubang pada pipa 16 buah dengan diameter 6 milimeter.

Kita order pemakaian katub shogun, dengan panjang batang klep 67 milimeter, kita buat muncul klep nya 29 milimeter dari pangkal head, gap dibuat 4.5 milimeter .

Porting kotak - kotak - kotak , :D
Gap lebar layaknya pacuan motor road race, berguna untuk mendapat area overlaping yang tinggi , sehingga tenaga di putaran atas membaik. Disokong oleh aplikasi untuk pir katub milik CS-1 agar tidak terlambat mengembalikan klep exhaust di putaran 10.000 RPM. Sayangnya kok telat nemuinnya, malah pakai pir katub shogun sempat patah pir katub nya kena lobe lifter cam 7 milimeter, hasil dari pemangkasan noken as 1.5 milimeter. Untung ga patah klep nya, fffiiuuhhh… Kalau penari dangdut goyang patah-patah mah, aaajjjiiibbb :D

Kalau ini head jupiter buat Bore Up 200 cc milik guruku :Dcak Bayu "Tape" Hi Speed Performance
Area intake port kita papas 5 milimeter, porting dibuat kotak – maunya meniru desain suzuki satria Fu150, hehehe… kebanyakan garap mesin FU jadi keblinger gini ^_^  eh, ternyata enak banget kok :DSekali-kali gak ngikutin.Terpenting kita tahu prinsipnya, yang diinginginkan adalah aliran udara berkelok kesamping, bergumpal di area dekat bushing klep, lalu dihajar membentuk badai homogenus masuk ke silinder saat katub terbuka, asimetrical porting akan membantu membentuk swirl, dan dari buku teori dasar mesin torak, efisiensi ruang bakar yang mampu mencegah detonasi adalah campuran udara/bahan-bakar yang berputar ter-aduk2 dalam silinder. Oleh karenanya kita berani mematok perbandingan volume yang disapu dengan volume yang ditinggalkan hingga 11.5 : 1.
Tak lupa teknik modifikasi terbaru kita terapkan, valve back cut, ini kuncian yang menambah efisiensi area porting menjadi sebesar 30%, area kiri – kanan bushing klep kita lebarkan 110 % dari diameter klep intake. Hasilnya, Nafaaaaassss terus gak habis-habis motornya, puncak kecepatan 120 KPJ di gigi 3 kemudian pindah ke persneling final, jupitr MX lewaaaaaaaaattt !!
jantung dapur pacu mesin Yamaha Vega kita rubah memakai piston kawasaki kaze oversized 1 milimeter, piston ini masih menjadi andalan dari jaman dulu, hanya sekarang tinggal bagaimana pintar kita mensiasatinya. Disini serunya, karena blok vega lebih rendah 2 milimeter dibanding Jupiter Z atau Vega R new , inilah kesempatan membentuk dome pistonnya layaknya piston FIM – izumi. Piston yang muncul dari blok di beri tanda garis dengan pisau, piston direndahkan hingga 0.5 milimeter dibawah garis itu, dan dome yang terbentuk dilesakkan ke dalam ruang bakar. Tak lupa speeling kedalaman coakan klep pada piston diberi lebih dalam + – 1 milimeter dari posisi overlaping klep. Kalau menurut Tom Monroe, dalam bukunya Engine Builder Handbook, sebaiknya kedalaman coakan klep exhaust pada piston diperdalam, karena kecenderungan klep buang dalam posisi turun hanya mengandalkan kekuatan pir klep untuk mengembalikan posisinya, jika terlambat maka fatal akibatnya – merusak head-klep-piston-liner. Sudah sadar kan, kenapa seringkali klep buang yang mengalami bengkok atau patah?

Blok pendek, piston bisa dibuat nge-dum :D
Dengan jantung sebesar itu, potensial  kubah ruang bakar masih bisa dipacu dengan katub milik Honda sonic dengan dimensi 28 / 24, tapi toh ini untuk riset siapa tahu dapet pesenan juga untuk bikin mesin MP 3, kan dengan katub 26 / 22 , anggap aja motor pembalap pemula tapi tetep kudu bisa galak :)Supplay bahan-bakar masih mengandalkan milik jupiter z, pilot jet # 25, main jet # 110. Tanpa reamer, intake manifold standard. Box filter terpasang supaya debu tidak tersedot waktu motor dibawa ngebut nyalip bus, atau truk. Gasss terus pokoknya.
Ubahan lain di sektor kampas kopling, kita mengandalkan kampas kopling racing dari Indopart, pir kopling dari motor jambret, yamaha RX-KING, balancer 900 gram. Magnit standard, cdi 4st, coil standard. Tidak ada yang istimewa memang, toh butuhnya hanya transfer tenaga. Lebih dahsyat langsung ubah gigi rasio , ditata pada sekunder nomor 3 dipakai mata berjumlah 30. Membuat reduksi dari gigi 2 ke 3 lebih rapat dan cepat, dan masih menyisakan nafas pada gigi 4. Hasil top speed jarum speedometer mentok cukup lumayan lah, digapai dengan mudah melalui final gir depan 15 – belakang 35.
, untuk mengejar putaran atas, silinser mengerucut kecil, pipa 25 milimeter pada leher, disambung 27 milimeter di step ke – 2, silinser 15 milimeter adalah lubang kasa, dengan jumlah lubang pada pipa 16 buah dengan diameter 6 milimeter.